Mengenal warna


Pengertian Warna

Lingkaran warna adalah susunan melingkar (siklus) dari beberapa warna pokok (primer) dan beberapa warna turunannya (sekunder).
Warna primer atau warna pokok adalah warna-warna yang tidak dapat dihasilkan dari pencampuran warna lainnya. Yaitu merah, biru, kuning, hitam, putih, emas dan perak. Namun karena hitam, putih, emas dan perak tidak menampakkan kroma tertentu, maka warna-warna tersebut danggap bukan warna. Bahkan sebahagian orang ada yang mengelompokkan hitam dan putih sebagai ‘warna netral’, dapat dipasangkan sebagai penetralisir bagi warna apapun. Dengan alasan tersebut, maka warna pokok hanya terdiri dari warna kuning, merah dan biru. Skema warna di atas dikenal juga dengan skema warna triadic karena masing-masing warna tersebut terletak pada titik sudut segitiga sama kaki dalam lingkaran warna.

Warna Primer


 
Apabila dua warna pokok dicampurkan dengan kadar yang sama (100% : 100%), maka dihasilkan sebuah warna baru yang dinamakan warna ke dua (sekunder; dari kata second) atau warna turunan.
Dari percampuran warna merah dan kuning menghasilkan warna oranye, merah dengan biru menghasilkan ungu, sedangkan biru dengan kuning kita dapati warna hijau. Oranye, ungu dan hijau adalah warna sekunder.Di antara merah dan ungu, masih terdapat  jutaan gugus warna merah keungu-unguan atau ungu kemerah-merahan yang tidak terhingga banyaknya. Demikian juga antara ungu dan biru, kuning dan oranye, oranye dan merah, biru dan hijau serta hijau dengan kuning.










Gambar terkait
warna19.jpg



Rentangan warna yang bersebelahan yang berjumlah jutaan tersebut dinamakan ‘Warna Analogus’. Warna yang berdekatan ini sering juga dinamakan warna-warna harmonis dan senada (matching), seperti  kuning merentang hingga hijau. Hijau merentang hingga biru. Biru merentang hingga ungu, dan seterusnya.


Kesan kontras dapat dilihat jika warna komplementer ini didekatkan satu dengan yang lainnya. Jika dalam penampilan (busana) warna ini tabu untuk disandingkan, namun dalam desain grafis (cetak) atau desain grafis multimedia, para desainer terkadang sengaja menempatkan warna-warna ini dalam satu frame agar media tersebut mempunyai greget dan tekanan (emphasis). Sebagai contoh dapat kita lihat beberapa ilustrasi di bawah ini:
 
Dari contoh di atas dapat kita analisa, seandainya merah dengan hijau (sebaliknya) didekatkan, paling tersamar sosoknya dibandingkan dengan perpaduan warna yang lainnya. Hal itu  disebabkan kroma yang tidak cukup untuk saling menunjang dalam memberi tingkat kecerahan satu dengan yang lainnya.

Warna ditinjau dari tiga aspek yaitu:
  1. Aspek Hue
Merupakan aspek yang berkaitan dengan panas dinginnya warna dan penamaan warna juga terkait dengan tingkat kemurnian warna.
  1. Aspek Value
Merupakan aspek yang berkaitan dengan gelap terangnya warna. Gelap terang diakibatkan oleh cahaya (bila terjadi pada 3 dimensi), gelap terang juga bisa terjadi karena percampuran warna putih dan hitam.
Bicara putih dan hitam, tanpa terasa kita memasuki pembahasan  ‘Tint dan Shade’. Tint adalah unsur putih yang dimasukkan ke dalam salah satu warna di antara gugus lingkaran warna. Semakin banyak unsur putih dimasukkan ke dalam warna yang lain, maka warna yang lain tersebut semakin pucat. Kesannya melembut, seperti merah akan terlihat pink, biru terkesan menjadi biru muda dan sebagainya. Jika direntang, maka pengaruh tint ini akan memunculkan warna analogus (masih ingat pengertian warna analogus?) sejuk.


warna10.jpgSedangkan shade adalah warna yang telah dicampur hitam. Warna-warna shade terkesan memberat, kusam, jorok dan dekil. Namun jika ditempatkan dengan tepat, hasilnya akan terlihat lain.
                                       
3.      Chroma (intensitas)
Menunjukkan kemurnian dan tingkat kecemerlangan warna. Warna yang murni (tidak dicampur dengan warna lain) tampak cemerlang dan jernih, sedangkan bila tercampur terlihat kurang cemerlang, redup. Warna-warna cemerlang tampak mendekat, sedangkan warna-warna redup tampak statis atau cenderung menjauh (semakin menjauhi naili kemurnian maka nilai warna tersebut semakin turun ). Maka kroma menunjukkan dimensi ke depan dan ke belakang.

Contoh Gambar :

Uraian :
Pada gambar diatas aspek warna yang digunakan adalah aspek  value yaitu tampak warna yang digunakan adalah warna biru yang diberi gelap terang dengan cara menambah warna putih. unsur putih yang dimasukkan ke dalam warna biru akan membuat warna biru semakin pucat dan kesannya melembut atau menjadi lebih muda. Sedangkan pada unsur hitam yang dimasukkan kedalam warna biru akan membuat warna biru semakin tua dan akhirnya menjadi gelap.
Selain itu yang membuat gambar tersebut sangat menarik adalah penempatan warna-warna gelap terang tersebut yaitu dengan menggabungkan gelap terang menjadi sebuah motif-motif yang sederhana tapi menarik.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

INDIGOSOL UNTUK PENCELUPAN

14 Fakta Di Distrik Iwur Kab. Pegunungan Bintang Papua.